Universitas Gadjah Mada Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Staf dan Afiliasi
      • Pimpinan
      • SDM
      • Kolaborator Nasional
      • Kolaborator Internasional
  • Berita & Acara
    • Acara Mendatang
  • Briefings & Publikasi
    • Bioethics Briefings
    • Publikasi
  • Riset & Projek
  • Pendidikan dan Kursus
    • Magister Bioetika
    • Kursus
  • Bioethics Teacher
  • Kegiatan
    • Program Rutin
    • Konsultasi Klinis
  • UNESCO Chair on Bioethics
  • Karir
  • Beranda
  • Research and Projects

Research and Projects

  • 5 November 2019, 16.24
  • By : nurulk

Research

Study of End of Life Care

Ini adalah bagian dari studi yang lebih besar tentang bagaimana dokter Indonesia dan Amerika merespon secara emosional terhadap kematian pasien mereka. Dalam studi ini, kami menganalisis data naratif kualitatif yang muncul ketika kami meminta dokter untuk menggambarkan perawatan akhir hidup dan kematian pasien mereka. Secara khusus, kami memeriksa bagaimana dokter berbicara tentang hierarki dalam sistem pelatihan dan bagaimana hirarki mempengaruhi komunikasi di antara anggota tim medis dan lintas spesialisasi medis. Artikel ini membahas diskusi dokter Indonesia tentang hambatan dalam komunikasi adalah bagian dari upaya untuk memahami dan meningkatkan pendidikan medis Indonesia dan sistem pelatihan klinis. Dalam perbandingan lintas budaya antara dokter Indonesia dan Amerika, kami menemukan masalah dan kekhawatiran serupa muncul ketika dokter berbicara tentang hambatan dalam komunikasi di antara dokter yang mengarah pada perawatan akhir hidup yang kurang optimal.

 

 

 

Surplus Embryo

Sumpah dokter menyatakan kewajiban moral dokter untuk menjaga dan menghargai setiap kehidupan dari sejak pembuahan. Teknologi IVF dalam prakteknya memunculkan konsekuensi berupa embrio yang berlebih dan terus meningkat jumlahnya dalam penyimpanan beku. Peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia memperbolehkan untuk membuang embrio simpan beku yang telah disimpan selama lebih dari 2 tahun jika orang tua tidak mau mempertahankan. Di lain pihak, tidak dapat dipungkiri bahwa surplus embrio mempunyai potensi manfaat yang besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan dan kedokteran. Dalam konteks ini, dokter dan tenaga kesehatan akan dihadapkan pada posisi yang dilematis terkait terbatasnya fasilitas penyimpanan dan pemilihan opsi untuk pengelolaan surplus embrio simpan beku. Isu pengelolaan surplus embrio simpan beku ini menjadi permasalahan praktis yang saat ini tengah dihadapi oleh Klinik IVF Permata Hati RSUP Dr. Sardjito.

Penelitian ini akan memberikan jawaban atas dilemma yang muncul sebagai konsekuensi IVF dan surplus embrio. Penelitian ini akan menghasilkan produk berupa panduan etik pengelolaan surplus embrio, yang diharapkan dapat mengurai berbagai potensi konflik pengelolaan surplus embrio di Indonesia (kelangkaan tempat penyimpanan, penyelewengan penelitian, donor, dll). Desain penelitian adalah sequential mixed-method, dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu: Studi Pendahuluan (Kualitatif), berupa eksplorasi awal perspektif dan preferensi, serta pengembangan instrument untuk tahap studi multisenter. Studi Utama (Multicenter), melibatkan institusi pelayanan IVF di Indonesia, untuk mengkaji aspek yang relevan guna penyusunan Panduan Etik Pengelolaan Surplus Embrio di Indonesia.

 

 

 

 

Membangun Literasi Health Care Without Harm

Perubahan iklim adalah masalah kesehatan. Perubahan iklim menimbulkan disrupsi dan penurunan kualitas kesehatan, mulai dari penyakit fisik hingga mental, penyakit menular serta penyakit kronis. Di sisi lain, pelayanan kesehatan melakukan harm dengan berkontribusi terhadap timbulnya emisi carbon footprint, penyebab pemanasan global.

Perubahan iklim sendiri sudah menjadi krisis eksistensial yang menuntut siapa saja untuk bertanggungjawab dan ikut aksi menanggulanginya. Dalam konteks kampus pendidikan tinggi kesehatan, FK-KMK UGM mempunyai tugas moral dan etika untuk mendidik civitasnya agar tidak melakukan harm terhadap lingkungan  dan mewujudkan green healthcare.

Penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana tingkat literasi masyarakat FK-KMK UGM tentang isu perubahan iklim dan bagaimana cara untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta tidak melakuan harmterutama dari sektor pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini salah satunya adalah kurikulum tentang Health Care Without Harm yang dapat diaplikasikan di FK-KMK UGM dimulai dari prodi pendidikan dokter. Sebagai aksi nyata, akan dilakukan pilot project dari ide mahasiswa blok elektif Green Healthcare Challenge untuk meningkatkan pajanan dan sensitivitas kalangan masyarakat FK-KMK UGM tentang isu perubahan iklim dan kesehatan yang kemudian dievaluasi efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan concurent mix method dimana penelitian kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan secara bersamaan

Recent Posts

  • CBMH FK-KMK UGM Kembali Selenggarakan HELP Course secara Luring
  • Pengawasan Obat dan Makanan
  • Update on Stem Cell Therapy in Indonesia
  • Ketika Dokter Humanis Sekuler Bicara Soal Bioetika di Indonesia
  • Penerapan Nilai Altruisme dan Responsibilitas Dokter dalam Menangani Komplain Pasien di Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada

Gedung Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM Lt. 1 Sayap Utara

0274 547489
cbmhfkugm@ugm.ac.id

© Center for Bioethics and Medical Humanities Universitas Gadjah Mada

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju