Bioetika memainkan peran penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Namun demikian, karena Bioetika belum banyak dikenal dan diterapkan di Indonesia, kurangnya ahli dan praktisi Bioetika menuntut inovasi untuk mempercepat pengembangan Bioetika di Indonesia. Proyek yang diusulkan ini menanggapi kesenjangan ini dengan mengatasi kekurangan ahli dan guru Bioetika yang berkualitas. Namun, ini hanya dapat dicapai dengan kolaborasi erat dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan di luar bidang Bioetika dan Indonesia. Kumpulan sumber daya, dukungan dari UNESCO dan kolaborasi dengan para pakar internasional dari berbagai latar belakang seperti praktisi medis, petugas kesehatan, dan pembuat kebijakan, yang memiliki latar belakang ilmiah, budaya, agama dan sejarah diharapkan dapat memperkaya pandangan pengembangan Bioetika di Indonesia pada masa depan.
Fungsi UGM-UNESCO Chair in Bioethics antara lain: sebagai wadah pemikir dan jembatan antara komunitas akademik dan masyarakat sipil dengan para pemangku kepentingan dalam penelitian dan pembuatan kebijakan. Secara khusus, proyek ini akan menjawab Undang-Undang Pendidikan Kedokteran Nomor 20/2013. Kami sangat percaya bahwa ini akan menjawab kebutuhan Indonesia akan program Bioetika.
Program UNESCO Chair in UGM ini berkonsentrasi pada upaya mempercepat pertumbuhan Bioetika di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. 4 fokus utama adalah: (1) integrasi pendidikan Bioetika ke dalam berbagai disiplin ilmu di tingkat pendidikan tinggi / universitas; (2) penerapan etika penelitian di setiap bidang studi dan disiplin ilmu; (3) pemberdayaan masyarakat melalui isu-isu terkait Bioetika; dan (4) Keberlanjutan kelembagaan bioetika. Program UNESCO Chair di UGM akan memastikan bahwa fondasi untuk kesuksesan ini telah mapan di berbagai bidang ilmu pengetahuan di Indonesia.