• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Staf dan Afiliasi
      • Pimpinan
      • SDM
      • Kolaborator Nasional
      • Kolaborator Internasional
  • Berita & Acara
    • Acara Mendatang
  • Briefings & Publikasi
    • Journal Article
    • Book Chapter
    • Teaching Module
    • Project Report
    • Others
  • Riset & Projek
  • Pendidikan & Kursus
    • Magister Bioetika
    • Kursus
  • Bioethics Teacher
  • Kegiatan
    • Program Rutin
    • Konsultasi Klinis
  • IBHC 2024
  • UNESCO Chair on Bioethics
  • Karir
  • Beranda
  • Raboan
  • Raboan Online CBMH – Pandemik atau Infodemik? (Prof Dra Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD)

Raboan Online CBMH – Pandemik atau Infodemik? (Prof Dra Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD)

  • Raboan, Video
  • 15 October 2020, 16.49
  • Oleh: nabila.p
  • 0

CBMH UGM/Nabila Puspakesuma. Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat dan profesi kesehatan di seluruh dunia untuk berhadapan dengan situasi yang tidak dapat diprediksi. Hal ini membuat kita mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan mengakibatkan tumbuhnya tekanan dalam bekerja. Lebih jauh lagi, pandemi ini juga disertai dengan infodemi atau luapan informasi yang di dalamnya informasi akurat dan tidak akurat bercampur sehingga sulit mendapatkan sumber yang dapat dipercaya ketika dibutuhkan. 

 

Dalam sesi Raboan Online kali ini bersama Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, PhD, pandemi dan infodemi atau informasi simpang-siur yang beredar di masyarakat sangat berdampak pada psikologis, perilaku dan sikap dari masyarakat. Pada mahasiswa misalnya, media sosial yang biasanya menjadi salah satu media coping mechanism justru menjadi sumber stress tambahan baru karena social media fatigue dari luapan informasi. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Tiongkok, banyak di antara masyarakat Tionghoa yang menunjukkan kondisi stress, kecemasan, dan depresi akibat pandemi. Tak hanya masyarakat umum dan di Tiongkok saja; di berbagai negara, professional kesehatan pun dilaporkan memiliki kecemasan akibat keterbatasan APD, beban kerja yang berat, sampai dengan meningkatnya kematian pasien dan rekan sejawat yang disebabkan oleh pandemic COVID-19. Timbul pula berbagai macam pertanyaan bernuansa etik dari peristiwa pandemi dan infodemi ini yang harus kita pertimbangkan dan jawab bersama. 

 

Simak video lengkapnya, dan akses materi di link berikut.

 

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita lainnya

  • HELP COURSE BIOETIKA HUMANIORA MEDICAL ETHICS HELP Batch 7 – 2nd Series: Meneguhkan Etika Medis dalam Praktik Kesehatan Indonesia
    June 30, 2025
  • Saatnya BPJS Lebih Adil: Menyoroti Ketimpangan dan Mencari Solusi
    June 19, 2025
  • “Tayang Dulu, Dipecat Kemudian?” Belajar dari Kasus Medsos Nakes: Etika, Reputasi, dan Marketing Rumah Sakit
    June 16, 2025
  • Siapa Sebenarnya yang Punya Keputusan atas Tubuh Kita? Raboan Bahas “Otonomi Keluarga” dalam Keputusan Medis Saat Pandemi
    June 10, 2025
  • BIOETIKA HUMANIORA MEDICAL ETHICS Bahas “Ethics on Higher Education” Prodi Magister Bioetika dan CBMH UGM Gelar Diskusi Bersama Globethics Expert
    June 2, 2025
Universitas Gadjah Mada

Gedung Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM Lt. 1 Sayap Utara

0274 547489
cbmhfkugm@ugm.ac.id

© Center for Bioethics and Medical Humanities Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju