Pemaparan materi oleh pembicara
Center for Bioethics and Medical Humanities FK-KMK UGM kembali mengadakan Raboan Discussion Forum secara daring melalui Zoom Meeting. Dalam forum yang berlangsung pada Rabu, 7 Mei 2025 ini, topik yang diangkat adalah “Childfree Movement: Philosophical Justification and Proposed Resolution”. Acara ini menghadirkan Albert Adiputra, S.Si., M.Sc., alumnus Program Magister Bioetika UGM, sebagai narasumber utama. Diskusi dipandu oleh Mahmasoni Masdar, S.Kep., Ns., M.Kep., yang juga aktif dalam bidang keperawatan dan bioetika.
Topik ini dibahas karena semakin banyak orang yang mulai mempertimbangkan pilihan untuk tidak memiliki anak, atau yang dikenal dengan istilah childfree. Dalam diskusi, Albert menjelaskan bahwa keputusan tersebut bisa dipengaruhi banyak hal, seperti pertimbangan kondisi pribadi, ekonomi, lingkungan, hingga nilai-nilai hidup yang dianut seseorang. Diskusi juga membahas pandangan filosofis bernama antinatalisme, yang melihat bahwa membawa anak ke dunia perlu dipikirkan secara matang, karena kehidupan membawa kemungkinan adanya penderitaan.
Sesi diskusi dengan peserta
Hal lain yang disoroti adalah bagaimana norma sosial dan budaya di masyarakat, termasuk di Indonesia, masih sangat kuat dalam mendorong orang untuk memiliki anak. Tekanan dari lingkungan dan keluarga seringkali membuat keputusan seperti childfree menjadi sulit diterima. Di sinilah pentingnya ruang dialog seperti forum ini untuk membuka pemahaman yang lebih luas.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), topik ini relevan dengan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan) dan SDG 5 (Kesetaraan Gender). Pilihan hidup seperti childfree dapat dikaitkan dengan hak kesehatan reproduksi, kesetaraan dalam pengambilan keputusan, serta kesadaran akan dampak ekologis dari pertumbuhan populasi.
Forum ini tidak bermaksud memberikan penilaian atas benar atau tidaknya suatu pilihan, melainkan mengajak peserta memahami kompleksitas di balik keputusan tersebut. Dengan menghadirkan berbagai sudut pandang, diharapkan diskusi ini dapat memperkuat budaya saling menghormati atas keberagaman nilai dan pilihan hidup di tengah masyarakat yang terus berkembang. Selain itu, diharapkan masyarakat semakin terbuka terhadap berbagai pandangan dan bisa berdiskusi secara sehat mengenai isu-isu etika yang makin relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter : Alvira Rahmasari, S.H.G.
Editor : Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom.