HELP Course 6th Series Batch 6 kali ini telah sukses dilaksanakan pada hari Rabu-Jumat, 25-27 September 2024 di Hotel MM UGM Yogyakarta. HELP Course seri keenam ini memiliki fokus tema yaitu bioetika dalam pendidikan kedokteran. Acara ini dihadiri oleh beberapa tenaga kesehatan dan akademisi yang bertujuan untuk memberikan pelatihan terkait etika dan pendidikan kedokteran serta strategi dalam pengajaran bioetika. Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals No.4 Pendidikan berkualitas.
Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM akan meyelenggarakan HELP Course 6th Series Batch 6 dengan tema “Health/Medical Education“
Topik yang dibahas antara lain:
1. Etika dan Pendidikan Kedokteran
2. Strategi dalam Pengajaran Bioetika
3. Pendekatan Inovatif dalam Penilaian Bioetika
4. Pendekatan Interdisipliner dalam Pendidikan Bioetika
5. Dan lain-lain
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara luring pada:
Tanggal: 25 – 27 September 2024
Lokasi: Wisma MM UGM Hotel Yogyakarta
Center for Bioethics and Medical Humanities Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (CBMH) adalah pusat kajian yang berfokus pada keilmuan Bioetika dan Humaniora dengan kegiatan antara lain, pelatihan, seminar nasional, seminar internasional, dan konferensi internasional. CBMH juga mengusung Program Studi di bawah Sekolah Pascasrjana UGM yaitu Magister Bioetika.
Formasi Posisi |
|
Deskripsi Pekerjaan |
|
Kualifikasi |
|
Persyaratan |
Dokumen lamaran meliputi:
melalui email: cbmhfkugm@ugm.ac.id dengan subyek: Digital Marketing_Nama |
Batas Waktu Pengiriman Berkas : 27 Agustus 2024
Jadwal Interview : 28 – 29 Agustus 2024
Estimasi waktu untuk aktif bekerja : 2 September 2024
UNESCO Chair on Bioethics Universitas Gadjah Mada adalah salah satu proyek kerjasama antara Center for Bioethics and Medical Humanities Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dengan UNESCO yang berfokus untuk melakukan pengembangan keilmuan Bioetika di tingkat Asia-Pacific.
Formasi Posisi |
|
Deskripsi Pekerjaan | Setiap asisten peneliti yang dikontrak akan memiliki peran dan tugas utama secara umum sebagai berikut:
|
|
|
Persyaratan | Dokumen lamaran meliputi:
melalui email: cbmhfkugm@ugm.ac.id dengan subyek: Research Assistant_Nama |
Batas Waktu Pengiriman Berkas : 27 Agustus 2024
Jadwal Interview : 28 – 29 Agustus 2024
Estimasi waktu untuk aktif bekerja : 2 September 2024
Unduh disini
Pada hari ini (Rabu,15 Mei 2024), Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada menggelar hari pertama kursus bioetika dengan fokus yang mendalam pada Aspek Etika Klinis Selama dan Akhir Kehidupan. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tenaga kesehatan dan akademisi yang tertarik untuk memperdalam pemahaman mereka tentang isu-isu etika dalam praktik medis. Kursus kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana mempertahankan martabat manusia dalam berbagai situasi, baik selama kehidupan dan menjelang kematian.
Yogyakarta (01/03) – Center for Bioethics and Medical Humanities Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan berkerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Program Studi Magister Bioetika Sekolah Pascasarjana UGM menggelar sebuah kuliah tamu bertajuk “Genetic Disease and Suspected Child Abuse” pada Jumat (01/03). Acara yang diselenggarakan secara luring dan daring tersebut mengundang pembicara Prof. Gerard Pals, seorang ahli genetika dari Amsterdam University Belanda. Prof. Gerard Pals memberikan perspektif mendalam mengenai dampak penyakit genetik dan peran bioetika dalam mengatasi isu-isu kontroversial terkait genetika dan perlindungan anak.
Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran FK-KMK UGM bersama dengan Magister Bioetika Sekolah Pascasarjana UGM mengadakan sebuah program pengabdian masyarakat dengan tema Peningkatan Komunikasi Asertif (PEKA). Program PEKA ini sebagai upaya Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 03, yang bertujuan untuk mengenalkan gaya hidup sehat dengan meningkatkan literasi kesehatan warga dengan sasaran awal para ibu-ibu kader RW 10 Kelurahan Kricak Yogyakarta, kemarin 23 Januari 2024.
Dalam implementasinya, PEKA melakukan edukasi kepada para kader berdasarkan buku monitoring kesehatan yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran FK-KMK UGM. Buku ini berisi informasi terkait kesehatan seperti berat badan dan lingkar perut ideal, tekanan darah yang normal, asupan makan dengan gizi seimbang, takaran gula dan garam yang dianjurkan, pengenalan mengenai penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan masih banyak lagi. Selain itu, buku ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencatat perkembangan kesehatan individu. Melalui buku ini, kami berharap masyarakat dapat memonitor kesehatan dengan rutin mengisi data berat badan, lingkar perut, tekanan darah maupun keluhan yang dirasakan setiap bulannya.
The Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH FK-KMK UGM) again held the Raboan Discussion Forum on Wednesday (07/12). The weekly forum raised the topic When Secular Humanist Doctors Talk About Bioethics in Indonesia. On this occasion, the speaker was Albert Adiputra, M.Sc. Meanwhile, the moderator of the discussion was dr. Tiea Khatija.
The existence of a secular humanist minority is considered inappropriate in public discourse, so it lags in formulating policies related to bioethics in Indonesia. Albert’s qualitative research aims to explore the views of secular humanist doctors on bioethics issues as well as their positions, perceptions, and knowledge of the functions, benefits, and developments of bioethics in Indonesia. In his study, the sample consisted of 11 secular humanist doctors who were selected purposively snowball. The results show that secular humanist doctors have different positions and attitudes towards bioethical issues based on non-uniform claims within the spectrum of secularism. Although there is no consensus regarding attitudes and positions towards elective abortion and voluntary active euthanasia, respondents have a relatively consistent pattern of views regarding technology supporting the transhumanism movement. In this respect, the secular humanist doctor is not as monolithic as the public narrative suggests. The hope for medical secularism to materialize in the future is the response of secular humanist doctors to the problems of education and the medical profession that are not secular today. Thus, this study provides an overview of the views of secular humanist doctors on bioethics and its social implications for public discourse and policy in Indonesia.
Center for Bioethics and Medical Humanities just held the Raboan Discussion Forum on (27/07).The title of this discussion is Ethics learning system model in medical doctors student. The material was presented by the speaker: Dr. B. Triagung Ruddy Prabantoro, dr.,SpOG(K) the moderator is dr. Nur Azid Mahardinata.
Doctors are a precious profession because they accompany humans from birth to death. Bioethics and humanities are very important in supporting medical education. Ethics is very imporatant because it can made trust between medical doctor and patients. If there is no trust between medical doctor and patients, it can makes the effectiveness of healthcare low. Medical doctors must have ability to change behavior of patient better than before, because bad behavior of patients make the disesase worst.