Seorang ibu datang ke rumah sakit dengan harapan mendapat pelayanan terbaik bagi dirinya dan bayinya. Namun, di balik keputusan medis yang diambil dokter, sering kali ada pertimbangan lain—mulai dari tekanan biaya, kebijakan asuransi, hingga target finansial rumah sakit. Bagaimana dokter bisa tetap menjaga integritas, sementara bisnis kesehatan tetap harus berjalan? Pertanyaan inilah yang menjadi sorotan utama dalam Raboan Discussion Forum yang diselenggarakan oleh Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) UGM pada Rabu, 27 Agustus 2025, pukul 13.00–14.30 WIB.
Mengusung tema “Integrating Business Ethics and Medical Ethics in Obstetrics & Gynecology Practice”, forum ini menghadirkan Prof. Dr. dr. Rajuddin, SpOG(K), Subsp. FER sebagai pembicara utama, dengan NS Wahyu Dewi Sulistyarini, M.S.N. bertindak sebagai moderator.
Dalam pemaparannya, Prof. Rajuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara etika medis dan etika bisnis dalam praktik Obstetri dan Ginekologi. Isu seperti overtreatment demi target finansial, diskriminasi pasien berdasarkan status ekonomi, hingga risiko komersialisasi layanan fertilitas menjadi contoh nyata bagaimana dilema etis kerap muncul di ruang praktik.
Lebih jauh, beliau menggarisbawahi bahwa etika bisnis yang dijalankan dengan benar justru dapat memperkuat etika medis. Skema cross-subsidy misalnya, dapat memastikan keadilan akses bagi pasien kurang mampu, sementara keuntungan dari layanan premium dapat dialokasikan untuk peningkatan mutu fasilitas, riset, dan pelatihan tenaga medis.
Diskusi ini juga dikaitkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-being serta SDG 10: Reduced Inequalities. Dengan mengintegrasikan etika bisnis dan medis, sistem kesehatan diharapkan mampu menyediakan layanan yang berkelanjutan, adil, dan bermartabat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kesehatan.
Acara ini mendapat sambutan luas, diikuti oleh peserta dari berbagai instansi, rumah sakit, lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan dari seluruh Indonesia. Keberagaman latar belakang peserta memperkaya diskusi, menghadirkan perspektif lintas disiplin yang semakin menegaskan relevansi topik ini dalam praktik kesehatan sehari-hari.
Melalui forum rutin ini, CBMH UGM berkomitmen untuk terus menghadirkan diskusi kritis dan solutif mengenai isu-isu bioetika dan humaniora kesehatan, demi mendukung tercapainya layanan kesehatan yang lebih adil, berkualitas, dan berkelanjutan di Indonesia.
Tonton selengkapnya di Youtube CBMH UGM:
Reporter: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom