Pusat Bioetika dan Humaniora Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (CBMH FK-KMK UGM) sukses menyelenggarakan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat di Balai Kalurahan Gading, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul pada Rabu, 13 Agustus 2025. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A. dan dimonitor langsung oleh Ema Madyaningrum, S.Kep. Ns., M.Kes., Ph.D. dengan dukungan penuh dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Puskesmas Playen I, Puskesmas Playen II dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul.
Pelatihan ini melibatkan kader kesehatan dari Desa Gading dan Desa Plembutan sebagai peserta utama. Materi yang disampaikan mencakup sosialisasi ragam disabilitas, pelatihan komunikasi asertif (PEKA) disabilitas, pelatihan perawatan diri disabilitas, dan penanganan kegawatdaruratan pada disabilitas. Seluruh materi dirancang untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mendukung penyandang disabilitas, khususnya di tingkat desa yang menjadi garda terdepan layanan kesehatan berbasis komunitas. Peserta juga dibekali dengan buku PEKA Disabilitas sebagai Panduan Monitoring Kesehatan dan Komunikasi Asertif Disabilitas.
Latar belakang pelatihan ini bermula dari tingginya angka disabilitas psikososial di wilayah Gunung Kidul, yang memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. Keterbatasan fasilitas dan minimnya pemahaman masyarakat kerap membuat penyandang disabilitas terisolasi, bahkan menghadapi risiko keselamatan yang lebih tinggi. Melalui pelatihan ini, diharapkan kader desa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menginisiasi program inklusi, mengurangi stigma, dan memberikan pendampingan yang tepat.
Adapun puncak kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan berupa Cek Kesehatan Gratis untuk disabilitas serta Deklarasi Desa Peduli Disabilitas di Kalurahan Gading dan Kalurahan Plembutan. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama antara pemerintah desa, kader, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas. Langkah ini juga memperkuat jejaring kolaborasi lintas sektor demi terciptanya desa yang peduli bagi semua warganya.
Kegiatan ini selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas), dan Tujuan 10 (Berkurangnya Kesenjangan). Pelatihan rehabilitasi berbasis masyarakat ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi peserta, tetapi juga menjadi model pemberdayaan desa yang dapat direplikasi di wilayah lain, sehingga semakin banyak desa di Indonesia yang peduli dan peduli terhadap penyandang disabilitas.
Reporter: Ika Setyasari, S.Kep.Ns., M.N.Sc
Editor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom