• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Staf dan Afiliasi
      • Pimpinan
      • SDM
      • Kolaborator Nasional
      • Kolaborator Internasional
  • Berita & Acara
    • Acara Mendatang
  • Briefings & Publikasi
    • Journal Article
    • Book Chapter
    • Teaching Module
    • Project Report
    • Others
  • Riset & Projek
  • Pendidikan & Kursus
    • Magister Bioetika
    • Kursus
  • Bioethics Teacher
  • Kegiatan
    • Program Rutin
    • Konsultasi Klinis
  • IBHC 2024
  • UNESCO Chair on Bioethics
  • Karir
  • Beranda
  • Artikel Terbaru
  • Belajar Sejarah: Fondasi Krusial untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Beretika

Belajar Sejarah: Fondasi Krusial untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Beretika

  • Artikel Terbaru, Berita SDGs, Raboan
  • 18 July 2025, 12.14
  • Oleh: cbmhfkugm
  • 0

Yogyakarta, 17 Juli 2025 – Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, mempelajari sejarah bukan hanya tentang mengingat masa lalu, namun juga memahami arah masa depan. Sejarah memberi kita pelajaran penting, termasuk nilai-nilai etika dan keadilan. Prinsip “Jas Merah” (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) sangat relevan dalam diskusi Raboan Research and Perspective Sharing kali ini, yang mengangkat tema terkait “Ethical Considerations in Historical Research: Locating Archives and Conducting Interviews.” Raboan kali ini menghadirkan Professor Hans Pols dari University of Sydney dan dimoderatori oleh Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, M.S.N., dari CBMH UGM.

Prof. Hans menjelaskan bahwa sejarah kini tak lagi hanya diceritakan dari sudut pandang para penguasa atau elit. Kini, sejarah juga menjadi ruang untuk mengangkat suara-suara yang selama ini terpinggirkan, seperti perempuan, buruh, dan kelompok etnis minoritas, sehingga dapat memberi kita pandangan yang lebih luas dan adil tentang masa lalu.

Prof. Hans juga menekankan pentingnya arsip sebagai sumber informasi penting tentang peristiwa dan tokoh masa lalu. Namun, penggunaan arsip juga menghadirkan tantangan etis. Contohnya, arsip koran Hindia Belanda di Delpher.nl memang kaya akan data, namun masih berbahasa Belanda dan cenderung mewakili sudut pandang kolonial. Oleh karena itu, penting untuk melengkapinya dengan sumber-sumber lain yang merefleksikan pengalaman dan suara dari berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, termasuk melalui sejarah lisan yang lebih inklusif dan memperhatikan keberagaman perspektif.

Menurut Prof. Hans, etika dalam penulisan sejarah berarti kita harus berani menggali cerita-cerita yang tak biasa dan selama ini terlupakan atau tersembunyi dalam “keheningan” sejarah. Kita juga perlu memastikan bahwa buku, jurnal, dan database Sejarah serta pengetahuan bisa diakses oleh semua orang.

Topik ini berkaitan erat dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong pemahaman sejarah yang kritis dan inklusif, SDG 10: Mengurangi Ketimpangan, dengan mengangkat kisah kelompok-kelompok yang selama ini tersisih, serta SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Tangguh, dengan memahami akar konflik dan mendorong tata kelola yang lebih adil dan transparan.

Ketika kita belajar dari sejarah di masa lalu, maka kita dapat menyusun langkah-langkah yang lebih bijak untuk masa depan. Masa depan yang tidak hanya maju, namun juga beretika, adil, dan menghargai keberagaman.

 

Reporter: Ika Setyasari, S.Kep.Ns., M.N.Sc

Editor: Alvira Rahmasari, S.H.G.

Tags: history research SDGs 10 SDGs 16 SDGs 4

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita lainnya

  • Belajar Sejarah: Fondasi Krusial untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Beretika
    July 18, 2025
  • Melayani Tanpa Jarak: Peluang dan Tantangan Telemedisin Setelah UU Baru
    July 14, 2025
  • BIOETIKA HUMANIORA MEDICAL ETHICS Delegasi CBMH FKKMK UGM Hadiri International Bioethics Symposium and Workshop di Universitas Diponegoro
    July 10, 2025
  • kuliah tamu harvard center for bioethics ke UGM CBMH UGM dan Departemen Psikiatri UGM Gelar Kuliah Tamu dan Diskusi Bersama Harvard Medical School: Menelisik Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan Psikiatri dan Kesehatan Mental
    July 7, 2025
  • Ratusan Suku, Ratusan Nilai: Menggali Bioetika Asli Indonesia
    July 1, 2025
Universitas Gadjah Mada

Gedung Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM Lt. 1 Sayap Utara

0274 547489
cbmhfkugm@ugm.ac.id

© Center for Bioethics and Medical Humanities Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju